Selasa, 07 Oktober 2014

7 Kesalahan Saat Merawat Kulit Wajah







Perawatan kulit multilengkap selalu menjadi kebiasaan bagi sebagian wanita. Pilihan demi mendapatkan kulit cerah, mulus dan bersih kerap dilakukan lewat metode facial, peeling, massage , masker, spa, dan yang lainnya. Ragam metode tersebut selain berfungsi membersihkan juga mengganti sel kulit mati dengan cara pengelupasan dan pemberian moisturizer secara terus menerus.

Tetapi, kebiasaan kecantikan ternyata bisa juga berujung pada kerusakan kulit. Hindari tujuh kesalahan saat merawat kulit wajah  berikut jika ingin kulit Anda bebas dari masalah.


Produk mengandung bahan tidak natural
Jika Anda punya kulit sensitif, sebaiknya gunakan produk berbasis natural dengan kandungan ekstrak alami tumbuh tanpa zat kimia. Pamella Faller, penata rias dari Mehron, menganjurkan penggunaan produk yang mengandung ekstrak kelapa dan minyak zaitun yang bersifat melembutkan tanpa menimbulkan iritasi dan memperlebar pori-pori.

Pengelupasan berlebihan
Ketika kulit berubah menjadi kemerahan dan nampak kusam kering, ini indikasi bahwa Anda telah berlebihan dalam melakukan pengelupasan tanpa membuat kulit bernapas dan mengganti sel kulit yang baru. Batasi proses scrubbing sebulan dua kali atau maksimal tiga kali. Penata rias wajah ternama sekaligus direktur e.l.f menganjurkan pemberian pelembab untuk menghindari dehidrasi kulit.





Aplikasi riasan wajah yang keliru
Banyak wanita mengoleskan riasan wajah terlalu banyak dan berlebihan layaknya saat menggunakan krim wajah dan serum. Cobalah aplikasikan produk riasan wajah secara tipis-tipis dan merata hingga tidak menumpuk pada pori kulit.

Produk Anda terlalu asam
Kandungan glycolic, lactic , atau beta hydroxyl  berdampak iritasi pada kulit. Jadi, cukup gunakan sesekali saja produk ini agar kulit terhindar dari dehidrasi.

Produk pembersih wajah berbasis alkohol
Alkohol akan mengurangi kadar air dan mineral alami pada wajah. Selain itu berakibat pada matinya sel kulit pada lapisan dermis wajah yang secara berangsur merusak kulit wajah. Renee Rouleau, ahli estetika kulit, menyarankan penggunaan pembersih wajah tanpa kandungan alohol dan chlorines  dan harus berbasis minyak.

Sabun pembersih wajah bersifat sulfates
Sulfates adalah deterjen yang secara umum terdapat pada gel dan foam sabun pencuci wajah. Zat ammomium dan sodium lauryl sulfate meningkatkan risiko kekeringan kulit. Pilih sabun bebas kandungan ini atau jangan gunakan terlalu sering dan bilas dengan air beberapa kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar